Jumat 15 Aug 2014 13:14 WIB

Ini Ukuran Demokrasi Berkualitas

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan jelang peringatan kemerdekaan RI ke-67, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan jelang peringatan kemerdekaan RI ke-67, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai pembangunan demokrasi di Indonesia berjalan relatif baik. Dalam 15 tahun terakhir sudah empat kali pemilu digelar secara teratur dan damai. Dalam 15 pula Indonesia telah empat kali mengalami pergantian Pemerintah secara konstitusional dan damai pula.

Meski begitu, ia menegaskan, dalam kehidupan bernegara ada hal yang harus dipelihara yakni kualitas demokrasi.

"Indikasi terkuat dari demokrasi yang berkualitas adalah semakin tumbuhnya kepercayaan dan optimisme masyarakat terhadap sistem demokrasi dan terhadap para pemimpinnya," katanya saat menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jumat (15/8).

Jika hal itu bisa dicapai, maka akan menjadikan demokrasi Indonesia lebih dari sekedar proses penghitungan suara atau transaksi politik. Melainkan suatu kekuatan sejarah riil yang akan membuat bangsa Indonesia menjadi kuat, jaya dan makmur.

Ia pun menekankan harus dibedakan antara demokrasi prosedural dan demokrasi substantif yang sama pentingnya. Menurutnya, demokrasi prosedural seperti pembentukan partai politik, pelaksanaan pemilu, dan pembentukan pemerintah dan parlemen, tidak otomatis menjamin demokrasi yang berkualitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement