REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, mengungkapkan penyebab 30 kasus kejadian kebakaran yang melanda rumah, warung, juga bangunan lainnya, dalam delapan bulan terakhir didominasi hubungan arus pendek listrik.
"Selain itu karena kompor gas, juga orang membakar sampah yang tidak ditunggui kemudian menjalar ke permukiman," kata Kepala BPBD Bojonegoro, Amir Syahid, di Bojonegoro, Jumat.
Ia menjelaskan kebanyakan jaringan listrik rumah, toko, warung, yang terbakar di daerahnya tidak standar, karena dipasang tanpa meminta bantuan tenaga ahli di bidang listrik.
Selain itu, lanjutnya, jaringan listrik yang ada dalam waktu lama tidak pernah diganti, sehingga memudahkan terjadinya hubungan arus pendek listrik.
"Terutama warga di pedesaan hampir semua jaringan listrik yang ada dipasang sendiri tanpa meminta bantuan tenaga ahli listrik," ujarnya.