Kamis 14 Aug 2014 19:00 WIB

Sleman Rintis Biogas Untuk Rumah Tangga

Rep: Nur Aini/ Red: Esthi Maharani
kompor berbahan bakar biogas
kompor berbahan bakar biogas

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral (SDAEM) Kabupaten Sleman merintis pembuatan biogas dari kotoran ternak sapi warga setempat di tujuh lokasi. Biogas yang dihasilkan dari kotoran ternak akan digunakan rumah tangga untuk mengurangi ketergantungan energi dari gas LPG dan kayu bakar.

Instalasi pembuatan biogas mulai dipasang di empat kecamatan sejak Mei 2014. Ada dua lokasi di Kecamatan Tempel yang memiliki instalasi pembuatan biogas. Instalasi lainnya dibuat di dua lokasi di Kecamatan Cangkringan, dua lokasi di Kalasan, dan satu titik di Moyudan. Setiap lokasi mendapat bantuan alat pembuatan biogas berupa digester dan manometer.

"Pembuatan biogas ini adalah pilot project (proyek percontohan). Setelah tiga bulan pemasangan, sekarang sudah bisa digunakan warga," ujar Kepala Sie Pengembangan Dinas SDAEM Sleman, Purwoko ditemui di Kecamatan Tempel, Kamis (14/8).

Pembuatan biogas mulai dirintis sebagai sumber energi alternatif. Biogas dinilai lebih ramah lingkungan dan murah. "Kami berharap masing-masing desa ada ketahanan energi di tingkat lokal, tidak tergantung gas LPG dan kayu bakar," ungkap Purwoko.

Proyek percontohan pembuatan biogas menggunakan anggaran dari APBD sebesar Rp120 juta. Setiap instalasi yang dipasang dapat menghasilkan 5 meterkubik gas perhari. Hasil itu cukup untuk digunakan tiga rumah tangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement