REPUBLIKA.CO.ID, DILI -- Mantan Presiden Timor Leste Jose Manuel Ramos Horta mengatakan dia mendukung pembentukan Kantor Berita Timor Leste (ETNA) yang pemberitaannya nanti disampaikan dalam empat bahasa, termasuk Bahasa Indonesia sebagai rumpun bahasa Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
"Bahasa Indonesia juga dipahami di Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura," katanya di depan peserta seminar internasional bertajuk 'Pembentukan Kantor Berita Timor Leste: Peluang dan Tantangan' di Dili, Kamis (14/8).
Menurut Horta, selain Indonesia, kantor berita nasional yang cikal bakalnya sudah ada dalam perjalanan sejarah Timor Leste sejak 1975 itu nantinya juga melayani media pelanggan dan publiknya dalam Bahasa Portugis, Inggris dan Tetun. Penerima Nobel Perdamaian itu lebih lanjut menggarisbawahi pentingnya dukungan anggaran negara yang besar dan kesiapan sumber daya manusia yang handal, profesional dan menguasai teknologi informasi untuk mengoperasikan kantor berita tersebut.
Dukungan anggaran negara yang besar dan jurnalis yang profesional itu akan menjadikan eksistensi ETNA kuat dan berpengaruh di tingkat kawasan dan global, katanya. "Adalah tanggung jawab pemerintah untuk menjadikan kantor berita negaranya berjalan dengan baik. Soal anggaran negara bagi kantor berita, tak ada pihak di dunia ini yang mempertanyakan kredibilitas BBC (Inggris) atau pun AFP (Kantor Berita Prancis) hanya karena keduanya didukung dana negara," katanya.