Selasa 12 Aug 2014 15:15 WIB

Hadapi Kemacetan, Polisi Minta Pengendara Bersabar

Rep: c70/ Red: Agung Sasongko
Petugas tengah mengatur arus lalu lintas yang tengah macet.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas tengah mengatur arus lalu lintas yang tengah macet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras yang turun di daerah Jakarta kemarin, menyebabkan genangan air di sejumlah titik. Itu berimbas pada macetnya arus lalu lintas.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menghimbau kepada semua masyarakat, dalam kondisi apapun agar patuh terhadap peraturan lalu lintas. Apalagi jika berada ditengah-tengah kesemrautan atau kemacetan.

"Kalau semua ingin cepat, (justru) makin lambat. Karena mengurai kemacetan lebih susah daripada tertib di kemacetan," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (12/8). Artinya, jika para pengendara tertib di tengah kemacetan, petugas lalu lintas lebih mudah untuk mengurainya. Namun jika kendaraan sudah saling mengunci, petugas akan susah.

Para pengendara, himbaunya, jika berada ditengah kesemrawutan karena suatu hal entah karena kecelakaan, bencana alam, maupun ada hujan lebat, agar bisa menahan diri dan bekerja sama dengan petugas lalu lintas.

Seperti diketahui sebelumnya, Senin, pukul 19.57 WIB anggota Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengatur lalu lintas di sekitar PTIK, Jalan Joko Sutono, Jakarta Selatan. Kondisi cuaca yang hujan deras dengan genangan air disejumlah titik menyebabkan lalu lintas yang macet parah.

Tiba-tiba sebuah mobil Honda Jazz putih bernopol W 153 KO melawan arus. Petugas yang melihat, mencoba menghentikan mobil. Saat kendaraan itu berhenti dan petugas hendak menilang, salah seorang penumpang di dalam mobil justru memaki petugas dan mengaku anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Saat itu, lanjutnya, petugas tiga kali mengetuk kaca mobil pengendara yang mengaku sebagai anggota Paspampres. Namun, pengendara tak menghiraukan petugas kepolisian. "Akhirnya di foto (kendaraannya), kita serahkan kepada satuannya, tapi ternyata kesatuan Paspampers mengatakan ini bukan anggotanya, melainkan anggota TNI dari kesatuan Brawijaya," ujar Rikwanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement