Selasa 12 Aug 2014 14:17 WIB

Pemasangan RFID Jakarta Baru 7.84 Persen

Pemasangan RFID di SPBU Pertamina
Foto: Fian Firatmaja/ROL
Pemasangan RFID di SPBU Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT INTI memastikan pemasangan perangkat sistem radio frequency identification (RFID) dalam rangka program Sistem Monitoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMPBBM) bersubsidi di wilayah Jakarta masih berjalan meskipun baru 352.641 dari target 4,5 juta kendaraan.

"Program ini masih berjalan dengan progres pemasangan yang terjadi," kata Direktur Utama INTI Tikno Sutisna, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (12/8).

Menurut Sutisna, hingga 6 Agustus 2014, INTI telah memasang sebanyak 352.641 RFID untuk wilayah DKI Jakarta atau baru sekitar 7,84 persen.

Selain itu, perangkat sistem berbasis teknologi informasi ini pun telah diinstalasi pada 254 dari total 276 SPBU di wilayah Jakarta, 134 SPBU yang sudah online dan 119 SPBU yang telah dinyatakan lulus uji fisik, fungsi, dan kestabilan oleh PT Pertamina selaku pemilik proyek.

Sutisna menjelaskan, catatan tersebut menunjukkan bahwa INTI dan Pertamina terus bekerja sama dalam pemasangan perangkat sistem RFID. Pada dasarnya perangkat sistem RFID ini tidak sekedar "tiket" untuk membeli BBM bersubsidi saja.

Perangkat sistem ini juga berfungsi sebagai "alat blokir" bagi kendaraan yang biasa menggunakan BBM nonsubsidi atau tidak berhak mendapat alokasi BBM bersubsidi agar tetap mengisi BBM nonsubsidi.

Sesuai amanat Peraturan Badan Pelaksana Kegiatan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) No 6 Bab III Pasal 2 dan Pasal 5 Ayat 1 yang mewajibkan setiap kendaraan bermotor yang akan membeli BBM di penyalur wajib untuk dipasangi identitas yang dapat dipindai/dibaca secara elektronik oleh electronic data capture (EDC) di setiap nozzle pada penyalur.

Sama halnya dengan badan usaha penyalur BBM. Artinya, RFID ini membantu pemerintah menjaga efektifitas penyediaan serta penyaluran BBM bersubsidi agar dapat dikendalikan sesuai dengan kuota APBN dan tepat sasaran, ujungnya penyalahgunaaan/penyelewengan penggunaan BBM bersubsidi dapat diminimalisir.

"Jika pemerintah menghendaki, sistem ini bisa diimplementasikan juga untuk mengendalikan dan membatasi BBM bersubsidi, tentunya berbekal payung hukum yang jelas," lanjut Tikno.

PT Pertamina pun memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pemilik kendaraan untuk memasang RFID dengan cara mendaftar secara online melalui akses pada www.smpbbm.com.

Registrasi online memudahkan konsumen untuk tidak lagi perlu mengantre di posko-posko registrasi. Setelah mengisi/melengkapi data di web, konsumen akan mendapatkan nomor tiket yang menjadi bukti antrean pemasangan di posko dengan jam yang diinginkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement