REPUBLIKA.CO.ID, BATAM-- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat hingga Mei 2014 sudah 50 persen atau sekitar 122,662 juta penduduk Indonesia mendapatkan perlindungan asuransi kesehatan melalui program jaminan kesehatan nasional (JKN/BPJS).
"JKN sangat diminati masyarakat. Terbukti dengan tingginya peserta JKN yang diluncurkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sejak 1 Januari 2014 tersebut," kata Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi di Batam, Selasa.
Ia mengatakan JKN sangat diminati kelompok usaha bukan penerima upah dan kelompok bukan pekerja. Menteri mengatakan, saat ini fasilitas kesehatan tingkat pertama bagi peserta JKN mencapai 15.241 sarana dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang melayani JKN mencapai 1.750 sarana tersebar di seluruh Indonesia.
"Dengan tingginya kesertaan masyarakat, diharapkan JKN dapat mewujudkan kendali mutu dan biaya dalam pelayanan kesehatan," kata dia.
JKN, kata dia, juga diharapkan mampu menghapus hambatan finansial bagi masyarakat dalam menjangkau kesehatan, memperkuat layanan kesehatan primer dan sistem rujukan serta mengutamakan upaya promotif-preventif dalam layanan kesehatan.
Meski jumlah secara nasional mencapai 50 persen, kata Menteri, namun jumlah peserta Jaminan JKN Provinsi Kepri baru mencapai sepertiga dari jumlah penduduknya. "Peserta di Kepri mencapai sekitar 744.000 orang dari total 2,033 juta penduduk setempat," kata Nafsiah.
Ia mengatakan angka tersebut terdiri dari penerima bantuan iuran (PBI) APBN sebanyak 333.636 orang peserta, pekerja penerima upah sebanyak 346.991 orang peserta, pekerja mandiri 35.545 orang peserta. Selanjutnya, bukan pekerja sebanyak 12.831 orang peserta, dan penerima bantuan iuran dari anggaran pendapatan dan belanja daerah kota/kabupaten sebanyak 15.000 orang peserta.
Tingginya prosentasi peserta JKN yang dikelola BPJS kesehatan di Kepri adalah karena provinsi tersebut terutama Batam adalah daerah industri yang sebagian besar penduduknya bekerja pada ribuan perusahaan dalam dan luar negeri. Pemerintah Kota Batam juga menyatakan ada sekitar 90.000 penduduknya yang sudah didaftarkan menjadi peserta JKN.