Selasa 12 Aug 2014 11:20 WIB

Pemuda Cimahi Menolak Miras

Rep: c65/ Red: Fernan Rahadi
Minuman Keras
Foto: REUTERS
Minuman Keras

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Maraknya penyebaran minuman keras (miras) dan dampak bahaya yang dihasilkan minuman tersebut membuat sebagian pemuda dan pelajar di Cimahi mendeklarasikan penolakan anti miras. Gerakan pemuda dan pelajar anti miras tersebut dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda Cimahi dari bahaya miras.

Hal itu dikatakan Budi Miftahudin, selaku ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Cimahi usai deklarasi Anti Miras di Pendopo Gedung DPRD Kota Cimahi, Selasa (12/8).

"Ini sebagai bentuk kepedulian kami sebagai pemuda dan pelajar untuk menghentikan bahaya minuman tersebut," kata dia.

Pihaknya merasa kecewa akan kasus miras yang belum lama terjadi di kota Cimahi, oleh sebab itu atas desakan para pemuda dan pelajar lainnya diadakanlah deklarasi tersebut. Deklarasi yang dihadiri oleh anggota KNPI,  perwakilan sekolah di Cimahi dan puluhan pemuda lainnya.

Salah satu pelajar yang menghadiri Deklarasi, Jody Alwin Irawan (17), siswa kelas 12 SMA Negeri 6 Cimahi mengatakan, sebagai seorang pelajar, dia memiliki peran nyata untuk melakukan pengurangan dampak miras.

"Cara saya yang bisa saya lakukan dengan mengajak teman-teman menjauhi miras," ujar dia.

Apalagi dia sempat mengetahui kasus miras oplosan yang hingga menewaskan korban jiwa. Berbekal pengetahuannya akan bahaya miras itu dia dapat mem

"Seminggu yang lalu sempat dengar berita miras itu dan malu juga karena kejadiannya di Cimahi," ujarnya.

Dia akan meminta kepada teman-temannya untuk menjauhi miras dan menghindari minuman tersebut karena bahayanya yang tinggi.

"Mending dijauhi walaupun katanya nikmat," kata dia.

Selain miras, wakil walikota Cimahi, Sudiarto juga mengimbau pemuda dan pelajar yang ada untuk bersama-sama menjauhi narkoba. Karena, menurutnya kedua hal tersebut merupakan perusak generasi muda.

"Tidak hanya miras, narkoba juga perlu dijauhi," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement