REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Dua orang tewas dalam kasus "carok" yakni perkelahian dengan menggunakan senjata tajam antarawarga yang terjadi di Sampang, Jawa Timur, sekitar pukul 19.00 WIB Senin (11/8) malam.
Lokasi carok di Desa Sokobanah Daja, Kecamatan Sokobanah, sekitar 50 kilometer ke arah utara Kota Sampang. Kedua korban meninggal meninggal dunia masing-masing bernama Samiran dan Muswar, warga Desa Sokobanah Laok, Kecamatan Sokobanah dan keduanya masih berusia sekitar 27 tahun.
"Kedua korban kini telah dibawa petugas kepolisian Polsek Sokobanah, ke Puskesmas Tolenger," kata tokoh masyarakat setempat, Rusdi kepada Antara per telepon, Senin malam.
Belum diketahui secara pasti motif carok yang menyebabkan dua orang tewas itu, namun kabar yang berkembang di masyarakat karena faktor selingkuh.
Kedua korban menderita luka bacok di hampir sekujur tubuhnya akibat sabetan senjata tajam jenis celurit, serta lemparan batu.
"Kedua orang ini ingin ngeluruh ke rumah warga Desa Sokobanah Daja yang bernama Nardi, namun setelah sampai di tengah jalan ternyata Nardi mempersiapkan banyak massa, dan terjadilah carok itu," terang Rusdi.
Santri alumni pondok pesantren Sumber Bungur, Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, orang yang hendak ngeluruk ke rumah Nardi, pelaku pembunuhan kedua orang yang tewas dalam kasus carok itu sebenarnya tiga orang, namun yang bersangkutan akhirnya menyelematkan diri, setelah kedua temannya tewas bersimbah darah.
Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar mengaku, telah menerima laporan adanya carok di Desa Sokobanah Daja, Kecamatan Sokobanah, Sampang itu, dan telah memerintah polsek jajaran untuk menangkap pelaku pembunuhan dalam kasus carok tersebut.
Carok yang terjadi di Sampang, Jawa Timur, Senin (11/8) malam ini merupakan kali kedua di Pulau Madura, dalam kurun waktu setelah bulan tekahir ini.
Dua minggu lalu, kasus carok juga terjadi di Desa Campor, Kecamatan Proppo, Pamekasan dengan modus yang sama, yakni karena selingkuh.