REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Manajemen PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Feri Cabang Kupang telah membuka kembali semua lintasan penyeberangan kapal-kapal feri yang melayani rute pelayaran di Nusa Tenggara Timur karena cuaca normal.
"Terhitung pagi ini, (Selasa, 12/8) semua lintasan penyeberangan di NTT sudah dibuka kembali setelah tiga hari ditutup, karena tinggi gelombang laut disertai angin kencang yang tidak bersahabat bagi kapal-kapal feri dalam melakukan pelayaran ke berbgai wilayah setempat," kata General Manager ASDP Indonesia Feri Cabang Kupang Arnold Janssen di Kupang, Selasa (12/8).
Ia mengatakan dibuka kembalinya pelayanan penyeberangan itu atas rekomendasi Syahbandar Kupang setelah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kupang yang berkompeten terkait dengan cuaca di wilayah perairan setempat. "Pihak Syahbandar melakukan pemberitahuan ke ASDP Kupang untuk membuka kembali pelayaran setelah berkoordinasi dengan BMKG setempat yang menyatakan bahwa cuaca di lintasan perairan itu telah normal dan dapat dilayari," katanya
Ia mengatakan BMKG Stasiun Meteorologi Kupang sebelumnya melaporkan tekanan udara di daratan Australia naik hingga mencapai 1035-1037 mili bar (MB) sehingga terjadi tekanan udara yang cukup signifikan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) berkisar 1014 MB dan telah memicu angin kencang. Kondisi ini kata Janssen ikut memicu meningkatnya tinggi gelombang laut di perairan NTT terutama di laut Sawu bagian Selatan, Selat Rote, Laut Timor dengan tinggi gelombang maksimal dapat mencapai 3,0 hingga 5,0 meter.
Bahkan katanya di Samudera Hindai Selatan NTT katanya tinggi gelombang laut maksimal mencapai 4,0 hingga 6,0 meter dan sangat berbahaya untuk keselamatan pelayaran, sehingga perlu diwaspadai demi kenyamanan bersama. Berdasarkan kondisi cuaca itu, pihak ASDP memutuskan untuk menutup layanan pelayaran ke berbagai wilayah di NTT selama tiga hari terhitung Sabtu-Senin, (9-11/8).