Senin 11 Aug 2014 17:35 WIB

Saksi Hambalang: Tidak Ada Kontrak Politik dengan Anas

Rep: gilang akbar prambadi/ Red: Muhammad Hafil
Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menjadi saksi dalam sidang lanjutan Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (7/8).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menjadi saksi dalam sidang lanjutan Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (7/8).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saksi dalam sidang kasus Hambalang menyebut ada bagi-bagi uang dan sejumlah Smartphone yang dilakukan terkait gelaran kongres Partai Demokrat (PD) 2010 silam. Kader PD dari DPC Gorontalo Ismiyati mengatakan, sebelum kongres ia mengatakan kerap mendapatkan uang saku yang disebut untuk membantu menyosialisasikan nama Anas Urbaningrum. 

“Total (dari sekian kali pemberian) sampai itu ke Rp 100 juta untuk sosialisai pemenangan,” ujar Ismi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Senin (11/8). 

Saksi lainnya, Diana Meity, DPC PD Sulawesi Utara yang juga didatangkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK ke persidangan menyampaikan hal serupa. Dia menambahkan, sempat pula disampaikan jika Anas menang maka DPC akan mendapat tambahan uang lagi sebesar Rp 50 juta, meskipun itu tidak pernah terwujud. 

“Tapi (atas pemberian itu) tidak pernah ada kontrak politik. Saya sendiri pilih Anas (sebagai Ketua Umum) karena visinya yang ingin memajukan partai, sosoknya juga baik dan santun,” kata Diana.

Ismi dan Diana sama-sama mengatakan, saat itu mereka tidak terlalu ingat siapa pihak yang membagikan uang tersebut. Meksi demikian, mereka mengakui Anas tidak pernah terlibat langsung dalam setiap penerimaan uang yang mereka dapat dari hasil bagi-bagi. 

Dalam sidang yang sama, saksi lainnya yang pernah menjadi salahsatu pentolan di akar rumput parpol berlambang Mercy ini, Sudewa, mengakui adanya pembagian uang saku. Akan tetapi pemberian tersebut dilakukan hanya kepada kader DPC daerah yang sudah jauh-jauh datang ke Jakarta. 

Mantan relawan pemenangan Anas dalam kongres PD ini mengatakan, ia sempat membagi-bagikan uang saku ke sejumlah DPC asal Jawa Tengah (Jateng). Hal itu dilakukannya setelah kongres selesai pada Mei 2010 silam. “Itu juga jumlahnya ala kadarnya yang ada di dompet, buat uang saku mereka saja,” ujarnya. 

Sudewa berujar, Anas sendiri tidak pernah mengetahui adanya pembagian uang saku itu. “Anas baru tau saya suka beri uang saku ke DPC setelah saya kasih tau. Karena sebenarnya dalam setiap pertemuan relawan, Anas selalu minta agar tidak ada bagi uang dan pembelian suara,” ujar eks Ketua DPC Denpasar ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement