Senin 11 Aug 2014 17:00 WIB

Pemerintah Percepat Implementasi Trans Sumatra

Pembangunan jalan tol
Foto: Antara
Pembangunan jalan tol

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pemerintah segera membahas kelanjutan pembangunan proyek infrastruktur jalan tol trans sumatra untuk mempercepat implementasinya, dalam rapat kabinet dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Direncanakan setelah 17 Agustus ini, akan diagendakan sidang kabinet dipimpin oleh Presiden," kata Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung seusai rapat koordinasi membahas evaluasi pelaksanaan arus mudik Lebaran 2014 dan percepatan pembangunan tol trans sumatra, di Jakarta, Senin (11/8).

Chairul memastikan proyek jalan tol yang menghubungkan kota-kota besar di Sumatra tersebut segera dilakukan percepatan dan pembangunannnya dipastikan dalam waktu dekat, setelah dilaporkan kepada Presiden.

Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bidang Sarana dan Prasarana Dedy Priatna menambahkan, dari empat prioritas ruas tol yang segera dilakukan pembangunan, ada dua jalan tol yang diutamakan terlebih dahulu.

"Dari empat tol, fokus hanya dua, yaitu Medan-Binjai dan Palembang-Indralaya. Nanti pilihan pembiayaannya dari Pusat Investasi Pemerintah dan Penyertaan Modal Negara juga akan dibawa ke sidang kabinet setelah tanggal 17 ini," kata Dedy.

Ia memastikan empat prioritas ruas tol akan mendapatkan pilihan pembiayaan dari Pusat Investasi Pemerintah maupun Penyertaan Modal Negara, namun skema pembiayaan dari Pusat Investasi Pemerintah menjadi prioritas utama. "Yang dibawa dua, Pusat Investasi Pemerintah atau Penyertaan Modal Negara, tapi kalau Penyertaan Modal Negara kemungkinan tahun depan, sehingga tahun ini Pusat Investasi Pemerintah dulu," ujar Dedy lagi.

Pemerintah memperkirakan biaya untuk membangun ruas tol Medan-Binjai sebesar Rp2 triliun, dan Palembang-Indralaya lebih dari Rp1 triliun. Sedangkan estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk membangun keseluruhan 23 ruas tol Sumatra sebesar Rp200 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement