Senin 11 Aug 2014 13:32 WIB

Gelombang Tinggi Terjang Belasan Warung di Bantul

Red: M Akbar
Pantai Parangtritis
Foto: www.mediajurnalindonesia.com
Pantai Parangtritis

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Gelombang tinggi menerjang belasan warung makan yang terdapat di kawasan Pantai Depok Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (11/8).

"Kejadiannya (gelombang tinggi) baru tadi (Senin, 11/8) pagi sekitar 07.00 WIB, dan air pasang sampai menggenangi warung makan milik saya hingga belakang rumah," kata pemilik warung makan Salsabila 2 di sisi barat Pantai Depok Bantul, Dardi Nugroho.

Padahal, kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul ini, jarak warung makan dengan bibir pantai sekitar 25 meter, namun hingga pasca-gelombang tinggi ini jarak bibir pantai dengan warung menjadi beberapa meter.

"Kalau dikira-kira air pasang itu sampai sekitar 50 meter di daratan, karena panjang bangunan rumah makan dari depan sampai belakang sekitar 25 meter, meja-meja yang ada di warung juga berserakan," katanya.

Menurut dia, gelombang tinggi tidak hanya menerjang warung miliknya, namun juga beberapa warung makan aneka masakan ikan di sebelahnya, bahkan diperkirakan jumlah warung yang terdapat di sepanjang pantai Depok ada sekitar 15 warung.

"Yang sudah jelas kena gelombang tinggi yakni dua warung di sebelah timur warung saya dan satu warung di sebelah barat, namun kalau sederet totalnya ada sekitar 15 warung di sisi timur, kemungkinan juga kena," katanya.

Ia mengatakan, sampai saat ini pihaknya memang belum mengetahui kondisi gelombang pantai apakah masih tinggi apakah sudah surut, namun berdasarkan informasi dari Tim SAR setempat gelombang masih tinggi.

"Kalau tadi saya lihat belum ada kerusakan tembok maupun barang-barang yang hanyut, namun tidak kalau kalau sekarang ini, kalau gelombang tinggi terus berlanjut kemungkinan ada potensi kerusakan," katanya.

Menurut dia, tingginya gelombang pantai selatan ini dipengaruhi musim kemarau yang pada Agustus ini memasuki puncaknya, bahkan dalam kondisi ini nelayan pantai selatan juga mengalami paceklik ikan hingga mengakibatkan beberapa bulan tidak melaut.

"Seperti banyak orang bilang, kalau pas bulan purnama akan terjadi ombak pasang, dan tadi malam (Minggu,10/8) juga tampak bulan purnama, namun yang terjadi saat ini tidak separah tahun lalu, karena dulu tidak sampai warung," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement