REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Manajemen PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Feri Cabang Kupang masih menutup semua pintu penyeberangan kapal-kapal feri yang melayani rute pelayaran di Nusa Tenggara Timur. Penutupan dilakukan akibat cuaca buruk.
"Hingga Senin siang semua lintasan penyeberangan di NTT masih kami tutup," kata General Manager (GM) ASDP Indonesia Feri Cabang Kupang Arnold Janssen di Kupang, Senin.
Masih ditutupnya pelayaran ke semua lintsan penyeberangan di NTT itu karena masih tingginya gelombang laut disertai angin kencang yang tidak bersahabat bagi kapal-kapal feri.
"Kami tetap mematuhi peringatan dari BMKG untuk tidak mengoperasikan semua kapal motor penyeberangan di Nusa Tenggara Timur hingga cuaca dinyatakan membaik oleh BMKG setempat ," katanya.
Dia menjelaskan, tidak beroperasinya tujuh buah kapal fery ditambatkan di Pelabuhan Penyeberangan Bolok itu mengakibatkan sejumlah penumpang yang telanjur datang ke pelabuhan, kembali ke rumah masing-masing.
Penumpukan hanya terjadi bagi kendaraan pengangkut sembako dan komoditi pertanian dan perkebunan di pelabuhan itu sejak hari pertama kebijakan penghentian semua pelayaran ke berbagai lintasan di NTT diberlakukan.
Dia menyebut hingga Senin, (11/8) pagi, jumlah antrean truk di dermaga Bolok Kupang dengan tujuan Larantuka, Kalabahi, Rote Ndao saja sudah 78 unit belum terhitung kendaraan roda dua.
Dia mengatakan BMKG Stasiun Meteorologi Kupang melaporkan tekanan udara di daratan Australia naik hingga mencapai 1035-1037 mili bar (MB) sehingga terjadi tekanan udara yang cukup signifikan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) berkisar 1014 MB dan telah memicu angin kencang.