REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sekitar 15 ribu warga di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, mengungsi ke tempat-tempat yang aman menyusul banjir bandang yang melanda daerah itu pada Ahad (10/8).
"Mereka tinggal di tenda-tenda darurat yang telah disediakan Pemkab Banggai," kata Kepala Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah Bartholomeus Tandigala di Palu, Senin.
Ia mengatakan banjir tersebut melanda 16 desa yang tersebar di dua kecamatan yakni Toili dan Toili Barat.
Sesuai data yang diterima BPBD Sulteng, tercatat 10 desa di Kecamatan Toili dan enam desa di Kecamatan Toili Barat terendam banjir.
Untuk sementara ini, warga di 16 desa yang dilanda banjir ditampung di beberapa lokasi pengungsian demi keselamatan jiwa mereka. Sampai saat ini banjir belum juga surut.
Berdasarkan laporan, kata Bartholomeus, tinggi air mencapai satu meter. Banjir yang melanda daerah di bagian timur Provinsi Sulteng karena hujan deras mengguyur wilayah itu selama beberapa hari terakhir.
Hujan lebat tersebut menyebabkan air sungai di Kecamatan Toili dan Toili Barat meluap hingga ke permukiman penduduk di belasan desa. Bartholomeus juga mengatakan ada satu warga terseret banjir dan hingga kini belum juga diketemukan.
Ia belum memiliki data mengenai identitas warga yang hanyut dibawa arus itu kecuali mengatakan tim SAR, bersama TNI/Polri dan petugas dari tim reaksi cepat (TRC) BPBD Provinsi Sulteng dan juga BPBD Kabupaten Banggai sementara mencari korban.
"Kita berharap korban masih selamat," katanya.