Ahad 10 Aug 2014 16:46 WIB

Harapan Akbar Tandjung ke Tiga Kandidat Ketum Golkar

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung (kiri).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung berharap Ketua Umum DPP Partai Golkar mendatang merupakan sosok yang memiliki komitmen tinggi terhadap kemajuan partai.

Ketua Umum DPP Golkar, kata Akbar kepada pers di Jakarta, Ahad (10/8), harus mampu membawa partai besar ini pada tingkat yang lebih baik karena pada era kepemimpinannya tahun 2004, Partai Golkar menjadi pemenang pemilu.

"Akan tetapi, setelah itu, grafiknya terus menurun," kata Akbar yang juga ketua umum DPP Partai Golkar periode 1999--2004.

Oleh karena itu, kata mantan ketua DPR ini, tiga nama kandidat ketua umum Partai Golkar, yakni M.S. Hidayat, Airlangga Hartarto, dan Agung Laksono, bisa menjadi harapan keluarga besar Partai Golkar di masa yang akan datang.

"Saya kenal Airlangga Hartarto. Sebagai anggota DPR dia dikenal cukup baik dan sebagai ketua komisi pun juga baik. Airlangga mewakili kaum muda," kata Akbar.

Airlangga, kata Akbar, merupakan darah segar yang memiliki banyak pengalaman. Selain dikenal sebagai pengusaha sukses, Airlangga juga cukup berpengalaman dalam memimpin banyak organisasi, seperti PII, Emiten Indonesia, Kosgoro, dan alumnus UGM.

"Airlangga ini sosok anak muda yang memiliki kepedulian serta kontribusi yang besar kepada partai. Dia juga memiliki komitmen yang tinggi untuk membesarkan Partai Golkar. Dalam kiprahnya di partai ini, Airlannga selalu mengedepankan kepentingan partai daripada kepentingan pribadinya. Setahu saya dia bukan orang yang suka mengejar posisi," kata Akbar.

Oleh karena itu, Akbar berharap kader muda Partai Golkar, seperti Airlangga bisa melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Partai Golkar. "Saya memang berharap kepemimpinan Partai Golkar ini berjalan berkesinambungan. Artinya, kalau ada orang muda yang ingin tampil memimpin partai ini harus diberi tempat," kata Akbar.

Namun, kata dia, kalau tetap senior yang diberi kepercayaan memimpin. Orang-orang tersebut tetap harus mendapat posisi-posisi strategis supaya roda kesinambungan bisa berjalan dengan baik. Selain Airlangga, Akbar juga melihat sosok M.S. Hidayat sebagai senior Partai Golkar yang memiliki kontribusi serta memiliki komitmen yang tinggi kepada partai.

"Saya mengenal dan bersama-sama dengan M.S. Hidayat sudah cukup lama. Pada Pemilu 2004 saya bersama dengan dia memenangkan Partai Golkar. Jadi, saya tahu bagaimana komimen serta kontribusinya kepada partai. Sangat besar dan ini bukan kata orang, tetapi saya rasakan sendiri, bagaimana dia ikut berjibaku ketika Golkar dihujat pada tahun 1999," kata Akbar.

Di sisi lain, kata Akbar, ada sosok Agung Laksono yang memiliki pengalaman, baik dalam memimpin organisasi maupun beberapa kali menjadi menteri. Namun, kata Akbar, karena Agung terus-menerus menjadi menteri sehingga kiprahnya lebih banyak untuk kepentingan nasional daripada partai.

"Saya melihat Agung ini sibuk mengurus negara sehingga waktunya untuk partai jadi sedikit berkurang," kata Akbar lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement