Sabtu 09 Aug 2014 14:00 WIB

Pelajar di Sumbar Tewas Terjepit Eskavator

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG AMPEK -- Ahmad Rizki (10) seorang pelajar di perusahaan kelapa sawit PT Agrowiratama Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, tewas akibat terjepit alat berat eskavator yang sedang bekerja di lokasi tersebut.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Pasaman Barat, Kompol Erlis didampingi Kepala Kepolisian Sektor Lembah melintang, AKP Ismed, di Simpang Ampek, Sabtu, mengatakan, peristiwa itu terjadi terjadi Kamis (7/8) sekitar pukul 15.30 WIB di area perkebunan PT Agrowiratama yang berlokasi di Kecamatan Sungai Aur Pasaman Barat.

Namun, kejadian itu baru dilaporkan pada Jumat (8/8). Pihaknya akan mengusut tuntas persoalan ini.

Kapolsek Lembah Melintang, AKP Ismed menjelaskan, alat berat mini merek Kobelko yang dioperatori oleh Bandot Pujianto (25) sedang melakukan pekerjaan perbaikan lapangan bola.

Operator tersebut merasa dekat anak-anak karyawan pada perkebunan itu maka anak-anak itu ikut duduk di atas eskavator saat eskavator bekerja.

Saat itu anak-anak tersebut naik ke ujung penyedot eskavator. Namun, secara tiba-tiba operator menarik penyedot itu sehingga kepala anak itu terjepit di dekat ujung penyedot eskavator.

Melihat kondisi itu, katanya, operator bersama warga yang ada berusaha menyelamatkan anak tersebut dalam keadaan sadar.

"Anak itu dalam keadaan sadar dan bisa duduk. Namun mulut dan telinga anak itu mengeluarkan darah. Pada Kamis (7/8) itu juga korban langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Yarsi Simpang Ampek," jelasnya.

Sesampai di RS Yarsi, kondisi korban tidak kunjung membaik sehingga dirujuk ke RS M Djamil Padang. Namun, korban meninggal pada Jumat (8/8) sekitar pukul 07.00 WIB.

Ia menyebutkan kejadian itu baru dilaporkan warga setempat ke Polsek Lembah Melintang pada Jumat (8/8).

Pihaknya masih melakukan penyelidikan di Polsek Lembah Melintang. Operator eskavator tersebut sudah dimintai keterangan dan sejumlah saksi lainnya.

"Kita masih memeriksa secara intensif operator tersebut. Jika ada perkembangan akan kita kabari," sebutnya.

Kepala Bagian Humas PT Agrowiratama, Ibrahim, saat dikonfirmasi belum bisa karena pesan singkat melalui telepon genggam belum dibalas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement