Sabtu 09 Aug 2014 02:04 WIB

Makanan Bisa Jadi Simbol Daerah dan Dunia

Pekerja membakar ketan lemang makanan tradisional Sumatera Barat di Jakarta, Rabu (2/7).(Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja membakar ketan lemang makanan tradisional Sumatera Barat di Jakarta, Rabu (2/7).(Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Makanan dinilai bisa menjadi simbol yang mewakili daerah tertentu di Indonesia. Bahkan lewat makanan bisa menjadi sarana promosi dan pengenalan hingga ke luar negeri.

"Berapa negara telah dikenal oleh negara lain karena makanan. Itu sudah menjadi simbol pengenalan," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim, Kamis (7/8).

Ia mengatakan beberapa negara dikenal di dunia karena makanannya. Sebut saja Jepang dengan Sushi dan italia dengan pizza dan spagheti.

Ia mengharapkan dengan mempelajari keadaan tersebut, masyarakat Indonesia, khususnya Sumatera Barat, juga dapat meniru tren positif tersebut. Apalagi kekayaan kuliner Indonesia sangat beragam dan potensial.

"Daerah kita khususnya Sumatera Barat, memiliki beragam makanan khas. Tentu bisa seperti negara Jepang dan Italia," ujarnya.

Salah satu upaya yang dapat mendorong terwujudnya harapan itu, katanya, melalui sikap masyarakat, yaitu mengonsumsi produk dalam negeri.

"Tidak hanya makanan, hal yang sama juga harus dilakukan untuk produk lain. Salah satunya, adalah pakaian dan hasil kerajinan tangan," katanya.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumbar Daniel Aswad. Dia mengatakan dengan meningkatkan konsumsi terhadap produk dalam negeri itu, Indonesia dapat bertambah kaya dengan produknya yang laris di pasaran dan dapat menyejahterakan para pekerja dan pengusaha Indonesia.

"Salah satu dasar yang harus dimiliki dalam mencintai produk dalam negeri, dengan memiliki rasa nasionalisme," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement