REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya angkat suara perihat pergantian Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman belum lama ini.
Ia mengatakan masih memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan penggantian pucuk pimpinan di TNI AD karena yang bersangkutan akan memasuki masa pensiun.
"Saya ganti KSAD karena bulan depan (september) sudah memasuki masa pensiun sehingga saya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melaksankaan penggantian KSAD tersebut karena presiden baru belum ada," katanya dalam dalam program “Isu Terkini” melalui kanal youtube ((http://t.co/Xk1bs58B96) yang diunggahnya pada Kamis (7/8) malam.
Sebenarnya, lanjut dia, selama ini penggantian kepala staf bisa dilakukan jauh sebelumya. Bahkan ada yang setahun sebelum waktu yang seharusnya.
"Karena itu untuk kepentingan organisasi bukan untuk kepentingan perseorangan. Saya kira para jenderal mengetahui tentang sistem dan aturan yang berlaku," katanya.
Ia pun menegaskan di masa transisi saat ini harus benar-benar paham dan tahu tahu persis mana saja yang tepat dilakukan sebagai presiden meski hanya tinggal dua bulan lagi menjabat.
"Saya tahu, pada masa transisi ini mana yang tepat saya lakukan sebagai presiden meskipun kewenangan masih ada pada saya dan mana yang tidak tepat dan lebih baik dilakukan presiden nanti," katanya.