REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Elexmedia Komputindo akhirnya menarik buku bergaya komik berjudul "Why? Puberty; Pubertas". Buku yang sempat beredar di toko buku tersebut menuai protes publik karena isi yang terkandung di dalamnya melegalkan hubungan sesama jenis.
Aluisius Arisubagijo, general manager PT Elexmedia Komputindo, mengakui jika pihaknya sudah menerapkan prosedur seusai standar dalam menerbitkan buku tersebut. Meski demikian, atas terbitnya buku ini, dia mengakui adanya keteledoran.
"Tapi, kalau masih ada masalah di luar itu, mungkin itu keteledoran," ujar Arisybagijo saat pertemuan dengan anggota DPD DKI Jakarta terpilih Fahira Idris pada Kamis (7/8) terkait komik yang beredar di pasaran tersebut.
Dalam sinopsis yang ada pada laman elexmedia, buku bergaya komik yang mendukung lesbian, gay, biseksual dan transjender (LGBT) tersebut diterbitkan pada Rabu, 18 April 2012, dengan harga Rp 75 ribu. Buku itu merupakan karya penulis asal Korea Selatan, yakni Jeon Ji-eun.
Dengan 200 halaman, buku itu terkesan memberikan pendidikan seksual kepada remaja dengan cara sederhana. Beberapa kehidupan seks, seperti mimpi basah, masturbasi, dan menstruasi dibahas di buku ini. Hanya, pada bab terakhir, buku ini juga menjelaskan tentang bagaimana mencintai sejenis.
Terdapat salah satu kutipan di buku tersebut yang bernada melegalkan hubungan sesama jenis. \"Setiap orang punya hak untuk mencintai dan dicintai dan bila mereka mencintai sesama jenis, itu adalah pilihan. Jika boleh memilih, tentu saja mereka ingin memilih mencintai lawan jenis.”
Aluisius mengatakan, penerbitnya telah melakukan tahapan yang maksimal tentang kelayakan terbitnya buku tersebut. Dia mengklaim penerbit telah berhati-hati untuk menerbitkan buku itu. Menurutnya, penerbit sangat memerhatikan konten dari buku tersebut. Selain itu, konsultasi dengan para ahli juga telah dilakukan dan informasi mengenai buku juga ada di discovery.
Sejatinya, ujar Aluisius, buku tersebut diperuntukkan bagi pembaca anak SD-SMP dengan didampingi oleh orang tua. Dengan adanya permasalahan ini, Elexmedia akan tetap menarik buku sampai menemukan solusi ke depannya. Selain itu, katanya, melalui pertemuan dengan Fahira Idris yang mewakili beberapa elemen masyarakat, mengaku bisa mengetahui hal yang perlu diketahui oleh Elexmedia.