REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengubah daerah Citatah yang banyak penambangan liar menjadi kawasan seni dan budaya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, pemprov sangat serius dalam pengembangan karst Citatah ini. Pemprov, katanya, berencana membeli semua lahan di lokasi gunung yang sering digunakan untuk panjat tebing para pecinta alam ini.
"Pengembangan Citatah karst gunung ini akan lebih serius. Kami berencana membeli lahan disana untuk menjadi panggung seni," ujar Deddy kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (7/8).
Sejauh ini rencana tersebut masih dalam pembahasan dalam rapat bersama intansi terkait. Karst tersebut nantinya menjadi bagian dari wisata, tapi dilengkapi dengan panggung budaya dengan pentas besar.
"Konser seni alam bebas bisa digelar disana," katanya.
Deddy mengaku, sejauh ini Pemprov Jabar belum bisa menghentikan aktivitas di kawasan Karst Citatah. Karena, tidak ingin menghentikan roda ekonomi disana lantaran masih ada warga yang menggantungkan pekerjaan dari penambangan tersebut.
"Kalau ini segera dihentikan warga disana mau kerja apa,'' katanya.
Jadi, kata Deddy, sekarang Pemprov Jabar membuat program bagaimana melakukan konservasi namun menyerap tenaga kerja. Salah satunya adalah industri kreatif.
"Ini, jadi panggung alam terbesar di Asia dan bisa muat 100 ribu orang," katanya.
Disinggung mengenai anggaran yang dibutuhkan, Deddy belum bisa menyebutkan. Karena dalam beberapa tahun kedepan APBD Jabar banyak dialokasikan ke program lain. Di antaranya untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 serta Bandara Internasional Kertajati (BIJB) Kertajati di Majalengka.
"Ini baru wacana, memang perlu anggaran besar. Nanti kita lihat bagaimana membagi anggaran,'' katanya.