Kamis 07 Aug 2014 08:33 WIB

ASDP Kupang Buka Pelayaran ke Ba'a-Seba-Aimere

PT ASDP
Foto: Antara/Kristian Ali
PT ASDP

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur membuka kembali pelayaran fery ke pelabuhan Ba'a, Seba dan Aimere, karena cuaca di perairan itu sudah normal.

"Hari ini kita sudah buka kembali pelayaran ke wilayah Ba'a di Kabupaten Rote NDao, Seba di Kabupaten Sabu Raijua dan Aimere di Kabupaten Ngada yang menghubungkan pulau Flores Tengah dan Barat termasuk Pulau Sumba, karena kondisi diperairan itu normal," kata General Manejer ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang, Arnol Janssen, melalui pesan singkat di Kupang, Kamis.

Artinya, kata dia, semua lintasan pelayaran ke seluruh wilayah kepulauan ini sudah dibuka semua menyusul pengumuman dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika setempat bahwa cuaca ekstrem berupa angin kencang sudah normal.

Tiga hari sebelumnya yaitu Senin-Rabu (4-6/8) PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Indonesia Fery Cabang Kupang menutup pelayaran fery tujuan Kupang-Aimere, Kupang Seba serta Kupang Ba'a karena tinggi gelombang di wilayah perairan itu mencapai enam meter karena dipicu angin kencang.

"Penutupan pelayaran dari Kupang-Aimere untuk selama tiga hari itu merupakan keputusan manajemen ASDP Kupang demi keamanan, kenyamanan dan keselamatan bersama," katanya.

Selama tiga hari itu pula lintasan Kupang menuju Lewoleba di Lembata, Waibalun Kabupaten Flores Timur dan lintasan menuju Kupang -- Kalabahi Kabupaten Alor tetap dilayari kapa Fery seperti biasa.

Ia mengatakan meskipun hari ini semua lintasan sudah beroperasi normal, tetap saja para nahkoda, syahbandar terus melakukan waspada dan koordinasi selalu dengan pihak BMKG, karena cuaca ekstrem berupa tinggi gelombang di atas normalnya itu yang dipicu oleh tekanan udara yang menyebabkan angin kencang sesewaktu bisa saja terjadi.

"Sikap waspada dan selalu mengikuti perkembangan iklim dan cuaca yang disiarkan BMKG setempat itu penting dimiliki dan dilakukan, sebagai bentuk pencegahan dan antisipasi apabila terjadi sesuatu telah lebih awal mengatasinya," katanya.

Sebelumnya Minggu-Rabu (3-6/8) tekanan udara di daratan Australia naik hingga mencapai 1035-1037 mili bar (MB) sehingga terjadi tekanan udara yang cukup signifikan di wilayah Nusa Tenggara Timur berkisar 1014 MB dan telah memicu angin kencang.

Kondisi ini (berdasarkan BMKG Kupang) telah memicu meningkatnya tinggi gelombang laut di perairan NTT terutama di laut Sawu bagian Selatan, Selat Rote, Laut Timor dengan tinggi gelombang maksimal dapat mencapai 3,0 hingga 5,0 meter.

Bahkan katanya di Samudera Hindai Selatan NTT katanya tinggi gelombang laut maksimal mencapai 4,0 hingga 6,0 meter dan sangat berbahaya untuk keselamatan pelayaran dan penerbangan, sehingga perlu diwaspadai demi kenyamanan bersama.

Ia mengatakan BMKG Kupang masih akan terus memantau perkembangannya. Karena itu untuk operator transportasi laut dan udara serta nelayan tradisional diharapkan mewaspadai kondisi ini dan mengikuti perkembangan kondisi cuaca dan gelombang laut dari BMKG setempat demi keamanan dan kenyataman bersama," katanya.

BMKG Kupang melalui pihak Stasiun Meteorologi tiga hari lalu telah mengingatkan masyarakat yang beraktivitas di empat wilayah perairan laut Timor, Sabu dan Selat Rote dan sekitarnya untuk mewaspadai tekanan angin kencang dengan kecepatan rata-rata berkisar antara 40-45 km/jam.

Waspadai angin kencang yang dapat mencapai 40-55 Km/jam di wilayah perairan Timor dan sekitarnya yang meliputi Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Sabu Raijua, Baa--Rote Ndao Dan wilayah Sumba seluruhnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement