Rabu 06 Aug 2014 05:12 WIB

ISIS tidak Sesuai dengan Ideologi Pancasila

The coat of arms of Indonesia, Garuda Pancasila (illustration)
Foto: en.wikipedia.org
The coat of arms of Indonesia, Garuda Pancasila (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Forum strategis di Sumatra Utara mulai dari unsur keagamaan sepakat mencegah masuknya gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ke daerah itu yang cukup dikenal dengan kerukunan umat beragamanya.

"Forum strategis sepakat untuk mewaspadai dan mencegah dini agar ISIS jangan sampai masuk dan berkembang di Sumut karena tidak sesuai ideologi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia," kata Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Sumut, H Eddy Syofian di Medan, Selasa (6/8).

Dia mengatakan itu usai acara Silaturrahmi Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Sumut dengan forum-forum strategis Sumut di kantor Kesbangpol dan Linmas Sumut. Menurut Eddy, dalam pertemuan itu, disepakati juga agar semua forum terkait melakukan edukasi dan pencerahan kepada ummat dan kelompoknya untuk mencegah masuknya ISIS itu.

Forum, kata dia, menyadari solidaritas antarbangsa terhadap ketidakadilan adalah hal yang sah-sah saja.

Tetapi forum juga menyepakati, solidaritas itu jangan sampai mengganggu tatanan kebangsaan dan harus tetap dalam koridor Pancasila dan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut, H Maratua Simanjuntak menegaskan, pihaknya sudah mengimbau organisasi-organisasi Islam jangan sampai terpengaruh terhadap perkembangan luar negeri yang tidak sesuai dengan watak dan karakter bangsa Indonesia.

"MUI (Majelis Ulama Indonesia) juga telah sependapat untuk tidak mengembangkan atau tidak menerima faham ISIS," katanya.

Walaupun sebagai persaudaraan Islam, MUI menilai memang perlu meminta Israel tidak semena-mena terhadap warga Palestina.

Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Medan, Mirza Zamzami juga menegaskan HMI siap mencegah masuknya ISIS di Sumut. "HMI menolak ISIS berkembang di Indonesia, khususnya di Sumut," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement