Senin 04 Aug 2014 09:16 WIB

Kehadiran PNS Mataram di Atas 90 Persen

Pegawai Negeri Sipil alias PNS.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pegawai Negeri Sipil alias PNS.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh memprediksi tingkat kehadiran pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota Mataram pada hari pertama masuk kerja setelah libur Idul Fitri di atas 90 persen.

"Jumlah riilnya masih dilakukan rekapitulasi, namun jika melihat jumlah pegawai yang ikut apel pagi, kita prediksi di atas 90 persen," katanya di Mataram, Senin.

Dia mengatakan, dalam kegiatan apel hari pertama masuk kerja itu, semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) diminta untuk mengumpulkan absensi pegawainya.

Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah perekapan terhadap pegawai yang yang tidak masuk tanpa keterangan pada hari pertama masuk kerja.

"Pegawai yang tidak masuk hari ini, besok (Selasa 5/8) akan kita kumpulkan di halaman kantor untuk diberikan peringatan dan pengarahan," katanya.

Wali kota belum dapat menyebut sanksi apa yang akan diberikan kepada para pegawai yang tidak masuk tanpa keterangan pada hari pertama masuk kerja. "Kita akan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran disiplin pegawai," katanya.

Pada hari pertama masuk kerja setelah libur Idul Fitri ini, wali kota tidak melakukan sidak ke SKPD, karena bertepatan dengan puncak perayaan 'Lebaran Topat", sehingga pegawai juga mendapatkan dispensasi jam kerja hingga pukul 11.00 Wita.

Wali kota mengingatkan, agar semua pegawai terus menjaga dan meningkatkan disiplin dan peningkatan kinerja. Karena masyarakat masih membutuhkan pelayanan maksimal dari pemerintah.

"Pegawai harus memasang niat sungguh-sungguh dalam melaksanakan kewajiban sebagai abdi negara dan masyarakat," katanya.

Apalagi dalam momentum Hari Raya Idul Fitri dapat dimanfaatkan untuk saling maaf bermaafan dan menjalin hubungan harmonis, agar berdampak pula pada peningkatan disiplin dan peningkatan kinerja.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement