REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Pemerintah sedang memprogramkan cabang olah raga dansa untuk dilombakan dalam pekan olah raga nasional (PON) 2020 yang akan diselenggarakan di Papua.
"Iya cabang olah raga dansa ini adalah program nasional dan secara resmi sudah terdaftar pada dokumen KONI Papua. Beberapa provinsi juga sudah terdaftar secara resmi namun belum semua provinsi," kata Ketua Badan Pengurus Cabang Olahraga Dansa Provinsi Papua, Mesak Manibor di Jayapura, Sabtu.
Mesak mengatakan, bagi provinsi yang belum mendaftarkan cabang olah raga ini diminta oleh pemerintah pusat agar segera mendaftarkannya dan dibentuk tim serta badan pengurusnya.
Mesak yang juga menjabat sebagai Bupati Sarmi ini mengatakan, cabang olah raga dansa ini khusus di Papua sudah lazim namun para atlet perlu persiapan.
"Memang sudah lazim tetapi perlu kesiapan diri karena olah raga dansa kali ini berbeda dari yang biasanya. Kali ini ada syarat yang harus diikuti oleh para atlet," ujarnya.
Cabang olah raga dansa yang ditetapkan pemerintah pusat kali ini terstruktur. Para atlet yang akan mengikutinya harus ikuti aturan serta standar yang ditetapkan.
Dia mengatakan, kurang lebih ada 15 standar dansa yang ditetapkan. Dari 15 itu dua di antaranya pertama dansa chacha dan rock n roll.Selanjutnya adalah dansa standar berbentuk kelompok adalah dansa poco-poco dan dansa aster.
"Ini dua dari 15 standar dansa yang ditetapkan," ujarnya.
Ia menambahkan, 15 standar yang ditetapkan itulah yang akan dilombakan dalam PON 2020 nanti. "Kita berharap para atlet yang akan direkrut dan mengikuti cabang olahraga ini mematuhi aturan dan standar yang ditetapkan," ujarnya.