REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Unit Patroli Jalan Raya Tol Jakarta-Cikampek mengungkapkan, sopir mengantuk penyebab kecelakaan mini bus berpenumpang puluhan orang pemudik balik di KM 16, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu.
"Setelah kita telusuri, ternyata sopir mengendarai bus dalam kondisi mengantuk hingga akhirnya lepas kendali dan terhempas ke dalam parit di sisi tol," kata petugas PJR tol Jakarta-Cikampek Brigadir Awaludin di Bekasi.
Menurutnya, bus tersebut telah teridentifikasi berasal dari Perusahaan otobus (PO) Sapuraning Rahayu dengan nomor polisi Z 7993 TA yang membawa pemudik balik (pehilir) dari Wangon, Jawa Tengah, menuju Kalideres, Jakarta Barat.
Bus dengan jumlah penumpang sekitar 35 orang itu sebelumnya mengalami kecelakaan terjerembab ke dalam parit di pinggiran tol Jakarta-Cikampek KM 16, Kelurahan Pengasinan, Bekasi Timur, Sabtu (2/8) siang.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun puluhan penumpang mengalami luka ringan dan tiga lainnya mengalami luka berat.
"Yang mengalami luka berat ada yang terkena pecahan kaca, patah di bagian lengan dan juga sejumlah bagian tubuh lainnya.
Mereka sudah kita larikan ke rumah sakit terdekat," katanya.
Menurut pengakuan supir bus bernama Iwan (40), kata dia, bus sempat melaju hingga kecepatan 100 kilometer per jam karena yang bersangkutan ingin segera tiba di Jakarta.
"Pengemudi bus tersebut membawa kendaraannya dengan kecepatan tinggi, saat akan menyalip sebuah kendaraan yang ada di depannya , bus itu lepas kendali dan langsung terguling lalu terjerembab ke parit," katanya.
Mini bus yang berukuran tiga per empat itu mengalami kerusakan cukup parah pada bagian kaca depan yang pecah akibat kerasnya hantaman batu pinggiran parit.
Akibat kecelakaan tersebut, ruas tol arah Jakarta sempat mengalami kemacetan hingga 5 kilometer.