Sabtu 02 Aug 2014 15:25 WIB

Selama Lebaran Gepeng di DIY Meningkat 15 Persen

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengemis musiman. Ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengemis musiman. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -  Selama Lebaran dan liburan Lebaran tahun ini jumlah gepeng (gelandangan dan pengemis) meningkat sekitar 15-20 persen.

"Namun peningkatan tersebut dibandingkan dengan kondisi biasa pada tahun ini setelah dilakukan penertiban,"Kata Kepala Dinas Sosial Untung Sukaryadi pada Republika.

Setelah dilakukan penertiban para gepeng yang ditemui di perempatan jalan termasuk para waria merupakan wajah baru dan pendatang. Biasanya jumlahnya hanya 1-2 orang. Sedangkan para waria yang mempunyai komunitas sudah berkomitmen tidak akan menjadi peminta-minta lagi.

Karena sekarang masih hari libur, maka penertiban baru akan dilaksanakan setelah para petugas yang melakukan penertiban masuk kerja.

 

Menurut Untung, penertiban/razia biasanya dilakukan mendadak. Sehingga para gepeng tidak sempat lari atau sembunyi.

Setelah tertangkap para gepeng dibawa ke shelter untuk dilakukan assesment. Bagi gepeng yang masih punya keluarga biasanya dikembalikan ke keluarga. Namun apabila tidak punya keluarga dan tempat tinggal, para gepeng akan tinggal di penampungan untuk mendapat pelatihan sesuai dengan minat mereka agar bisa mandiri dan tidak menjadi peminta-minta.

Selanjutnya mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi DIY ini mengatakan meskipun selama Lebaran tahun ini jumlah gepeng meningkat tetapi jauh lebih sedikit dibandingkan Lebaran tahun lalu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement