Kamis 31 Jul 2014 23:46 WIB

Diberitakan Terlibat Korupsi, SBY: Judulnya Seram

Rep: C62/ Red: Citra Listya Rini
  Presiden SBY memberikan keterangan pers terkait pemberitaan dari situs WikiLeaks tentang dugaan korupsi percetakan uang Republik Indonesia yang dicetak di Australia, di kediamannya Puri Cikeas, Bogor, Jabar, Kamis (31/7).(Antara/Andika Wahyu)
Presiden SBY memberikan keterangan pers terkait pemberitaan dari situs WikiLeaks tentang dugaan korupsi percetakan uang Republik Indonesia yang dicetak di Australia, di kediamannya Puri Cikeas, Bogor, Jabar, Kamis (31/7).(Antara/Andika Wahyu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyayangkan pemberitaan yang dilansir situ media online tanpa klarifikasi terlebih dahulu. Padahal menurut SBY pemberitaan itu sangat sensitif dan bisa mencermankan nama baik orang yang ada dalam pemberitaan itu.

"Sayang sindonews.com tidak klarifikasi dulu ke saya, padahal isu itu sensitif," kata Ketua Umum Partai Demokrat saat jumpa pers dadakan yang dilakukan di kediamannya, Cikeas, Bogor, Kamis (31/7).

SBY berkata, kalau sindonews.com punya itikad baik dan menjalankan kode etik jurnalistik sebelum memberitakan. "Harusnya ada klarifikasi dari saya, atau mendapatkan penjelasan dari saya," katanya. 

SBY tidak setuju dengan apa yang diberitakan Sindonews.com dari wikileaks dengan judul "Ungkap Dugaan Korupsi Wikileaks Sebut SBY dan Mega". "Judulnya seram. Bahwa 'ungkap dugaan korupsi wikileaks sebut sby dan mega," katanya

SBY menuturkan situs online itu menyebut beberapa kalimat anti kerasiahan wikileaks merilis perintah pencegahan pemerintah Australi untuk mengungkap kasus korupsi para pemimpin Asia. "Dari beberapa tokoh itu nama Presiden Mega dan SBY ikut disebut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement