Kamis 31 Jul 2014 16:03 WIB

KPK Kehilangan Kalau Abraham Samad Jadi Menteri

Rep: C62/ Red: Erik Purnama Putra
 Capres nomor urut dua Jokowi (kanan) didampingi Ketua KPK Abraham Samad (kedua kiri) bersiap memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/6).  (Republika/Aditya Pradana Putra )
Capres nomor urut dua Jokowi (kanan) didampingi Ketua KPK Abraham Samad (kedua kiri) bersiap memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/6). (Republika/Aditya Pradana Putra )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, akan masuk dalam kabinet Jokowi-Jusuf Kalla belum selesai. Meski sebelumnya Abraham sudah mengatakan menolak jika ditawari menjadi salah satu menteri di kabinetnya Jokowi, wacana itu terus bergulir.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, semua staf KPK akan merasa kehilangan jika Abraham tidak menepati janjinya akan menolak jika ditawari masuk dalam pemerintah.

"Tentu KPK kehilangan Ketua kalau dia (Abraham) menerima tawaran masuk kabinet," kata Johan kepada wartawan, Kamis (31/7).

Johan menyatakan, meski pemberitaan Abraham akan masuk dalam kabinet Jokowi begitu masif, ia percaya pimpinan KPK tersebut akan tetap konsisten menyelesaikan masa tugasnya selama lima tahun.

"Sejauh yang saya lihat Pak Abraham, seperti yang selalu disampaikan dia akan tetap di KPK sampai selesai masa tugasnya," ujarnya.

Johan berkata, saat ini posisi pimpinan KPK sedang dalam kondisi yang sangat solid. Penyataan itupun, kata dia, pernah disampaikan Abraham sendiri dalam berbagai kesempatan.

Namun kata Johan, semua keputusan kembali kepada Abraham. "Apakah dia memang berkeinginan menjadi menteri dan meninggalkan KPK, yang sudah membesarkan namanya, sebelum masa tugasnya berakhir di KPK," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement