Rabu 30 Jul 2014 11:00 WIB

BNPB Antisipasi Meluaskan Kebakaran di Kalbar

Kebakaran lahan
Foto: Wikipedia
Kebakaran lahan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana mendatangkan helikopter khusus untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dengan upaya pemadaman dengan menjatuhkan bom air atau "water bombing".

"Kepala BNPB Syamsul Maarif telah memerintahkan memindahkan helikopter MI-8 dari Kota Palangkaraya ke Pontianak untuk melakukan water bombing," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangna Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (30/7).

Ia mengatakan, BNPB segera mengambil sikap setelah mendapat informasi meningkatnya kebakaran lahan dan hutan di dua daerah, yakni Provinsi Riau dan Kalbar. Ia mengatakan peringatan Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah ternyata tidak serta merta menurunkan titik panas (hotspot) di Riau dan Kalbar.

Berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua saat peryaan Lebaran pada Selasa (29/7), "hotspot" di Riau terdeteksi 143 titik, sedangkan ke Kalbar 268 titik.

Di Kalbar sebaran "hotspot" adalah Bengkayang ada 15 titik, Kapuas Hulu 25 titik , Kayong Utara tujuh titik, Ketapang 19 titik, dan Kubu Raya 15 titik. Kemudian Landak dan Melawi masing-masing ada delapan titik, Pontianak 19 titik, Sambas 65 titik, Sanggau ada 33 titik, Sekadau lima, Singkawang dua, dan Sintang 47 titik.

Sementara itu, distribusi "hotspot" di Riau paling banyak di Kabupaten Rokan Hilir 46 titik, Bengkalis 24 titik, Dumai 35 titik, Indragiri Hilir enam titik, Indragiri Hulu tiga titik, Kampar dua titik, Kuantan Singingi tujuh, dan Pelalawan 10 titik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement