Rabu 30 Jul 2014 10:12 WIB

Kebakaran Riau Hanguskan 848 Hektare Lahan

Kebakaran lahan gambut di Riau
Foto: Antara
Kebakaran lahan gambut di Riau

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Titik panas terus bermunculan selama perayaan Idul Fitri 1435 Hijriah menyusul kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau dengan menghanguskan 848 hektar lahan setempat.

"Satuan Tugas Darat melaporkan 848 hektar telah terbakar. Di lapangan luas wilayah yang terbakar lebih luas karena banyak daerah terbakar yang jauh dari aksesibilitas sehingga tidak terhitung luasnya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangna Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (30/7).

Pemprov Riau hingga kini masih menetetapkan status Siaga Asap dan upaya pemadaman dari pasukan gabungan di dalam Satuan Tugas (Satgas) Riau terus dilakukan. Menurut Sutopo, Satgas udara masih terus mengoperasikan helikopter untuk menjatuhkan bom air (water bombing) dan modifikasi cuaca untuk hujan buatan.

Upaya pemadaman tersebut dikombinasikan dengan pasukan Satgas Darat berisi ratusan personil. Pasukan darat terdiri dari 100 personil TNI AD, 100 personil TNI AU, dan 500 personil Polri.

Selain itu, ia mengatakan ratusan personil Manggala Agni Kementerian Kehutanan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, dan relawan ikut memadamkan api.

"Namun demikian, pembakaran yang dilakukan oleh oknum individu dan kelompok masih lebih intensif sehingga titik panas makin banyak," katanya.

Ia mengatakan setelah selesai merayakan Lebaran, aparat dari Brimob Polda Riau, Polres dan Manggala Agni langsung melakukan pemadaman di beberapa titik. Bahkan, "water canon" Polres Indragiri Hilir digunakan untuk memadamkan api karen terbatasnya air untuk memadamkan.

Ia mengatakan, polusi asap masih menyelimuti sejumlah daerah yang mengakibatkan jarak pandang menurun cukup drastis. "Kabut asap telah menutupi wilayah Kota Dumai sehingga jarak pandang dua kilometer pada pagi hari," kata Sutopo.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement