REPUBLIKA.CO.ID, Ada rutinitas Jusuf Kalla (JK) yang sukar digugat pada pagi hari. Ia biasa memulai hari dengan membaca sekira 10 eksemplar koran. "Saya membaca semua laporan, update semua data, apa masalah pemerintahan ini, dan bagaimana menghadapi nya," kata JK.
Ketika disambangi Republika di kediamannya di Darmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (25/7), ia sedang di pengujung rutinitas tersebut.
Ada semacam gairah baru pada JK, selepas pengumuman pemenang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Ia bicaranya penuh semangat. Berikut petikan wawancaranya dengan Republika.
Apakah Anda merasa cawapres membawa pengaruh signifikan bagi ke menangan Jokowi-JK?
Kalau ingin menang, memang harus mendapat dukungan yang luas. Capres dan cawapres harus saling mengisi, mereka harus terdiri dari dua hal besar. Contoh Jawa dan luar Jawa, kubu nasional dan Islam.
Jika orang memandang Jokowi, mereka menilainya sebagai sosok nasionalis, tapi saya adalah figur Islam-nya. Kemudian, ada juga usia juga antara junior dan senior.