REPUBLIKA.CO.ID, Ada rutinitas Jusuf Kalla (JK) yang sukar digugat pada pagi hari. Ia biasa memulai hari dengan membaca sekira 10 eksemplar koran. "Saya membaca semua laporan, update semua data, apa masalah pemerintahan ini, dan bagaimana menghadapi nya," kata JK.
Ketika disambangi Republika di kediamannya di Darmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (25/7), ia sedang di pengujung rutinitas tersebut.
Ada semacam gairah baru pada JK, selepas pengumuman pemenang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Ia bicaranya penuh semangat. Berikut petikan wawancaranya dengan Republika.
Kalau melihat komposisi pemilih, siapa yang memenangkan Jokowi-JK?
Kalau melihat peta kemenangan, misalkan PKS itu mampu unggulkan suara di Jawa Barat dan Sumatra Barat. Itu kan daerah mayoritas PKS di mana gubernurnya pun berasal dari parpol tersebut. Ditambah isu negatif yang besar.
Maka, kalau melihat kelompok masyarakat Islam, Jokowi-JK lebih dekat pada Islam moderat.Kalau non-Muslim, saya kira 70-80 persenlah karena adanya gempuran dari kampanye hitam, jadi terbalik.
Sedangkan komposisi pemilih, kita mengincar pada Islam moderat.
Ada yang bertanya mengapa saya tak pakai peci sepanjang pilpres. Saya jawab,"Coba kamu lihat waktu shalat di masjid. Mana yang lebih banyak, yang pakai peci atau tidak?"