REPUBLIKA.CO.ID, Ada rutinitas Jusuf Kalla (JK) yang sukar digugat pada pagi hari. Ia biasa memulai hari dengan membaca sekira 10 eksemplar koran. "Saya membaca semua laporan, update semua data, apa masalah pemerintahan ini, dan bagaimana menghadapi nya," kata JK.
Ketika disambangi Republika di kediamannya di Darmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (25/7), ia sedang di pengujung rutinitas tersebut.
Ada semacam gairah baru pada JK, selepas pengumuman pemenang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Ia bicaranya penuh semangat. Berikut petikan wawancaranya dengan Republika.
Bagaimana cerita di balik Konser Salam Dua Jari tersebut?
Ide untuk konser itu hanya tiga hari sebelum masa kampanye berakhir. Abdi (personel grup band Slank) yang punya ide untuk melangsungkan acara tersebut.
Saya kira itu adalah konser megah paling murah yang pernah ada. Saya tanya sama bagian keuangan, kita hanya menghabiskan dana di bawah Rp 1 miliar untuk menyelenggarakannya. Keperluannya hanya sebatas alat-alat panggung. Semua artis yang hadir di sana gratis, tidak dipungut biaya.
Anak muda juga banyak yang datang, mereka yang belum tentukan pilihan, mulai tertarik dengan Jokowi-JK. Orang yang datang tidak dimobilisasi, buka puasa bersama pun tidak diatur, mereka masing-masing. Namun, efeknya sangat besar.