Sabtu 26 Jul 2014 12:11 WIB

Prabowo dan Jokowi Diharapkan Bermaafan di Hari Lebaran

Rep: C87/ Red: Didi Purwadi
Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo (Jokowi)
Foto: ap
Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Soegeng Saryadi School of Government (SSSG), Fadjroel Rachman, menilai momen lebaran di tengah pesta demokrasi yang baru saja usai harus dimanfaatkan sebagai momen untuk saling memaafkan.

Di antara kedua pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK diharap saling memaafkan dan melupakan persaingan politik yang telah usai.

“Saling mengakui siapa yang menang dan siapa yang kalah. Meskipun ada pengajuan ke Mahkamah Konstitusi (MK), harus menghormati hak konstitusional masing-masing tapi tetap dalam koridor persaudaraan,” kata Fadjroel saat dihubungi Republika Online, Jumat (25/7).

Menurutnya, kedua kubu harus melupakan segala macam bentuk kampanye termasuk kampanye yang tidak menyenangkan. Keduanya diminta Untuk bersama-sama membersihkan diri di hari yang fitri dan kembali bersaudara.

Saat ini, masyarakat dinilai sudah bisa melupakan pertentangan politik saat Pilpres. Masyarakat sudah kembali beraktivitas seperti biasa dan kembali ke kehidupan mereka.

Namun, kalangan elite dimungkinkan masih meributkan. Fadjroel berharap keduanya saling memaknai demokrasi ada yang menang dan ada yang kalah.

“Biasa saja yang namanya demokrasi. Yang menang di pemerintahan, yang kalah jadi oposisi selama lima tahun. Waktunya masih panjang dan masih bisa bertarung lagi di periode 2019,” imbuhnya. (baca:

21 Juta Suara Prabowo Hilang)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement