REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Dua hari menjelang lebaran Idul Fitri, harga daging sapi di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu merangkak naik.
Berdasarkan pantauan ROL di Pasar Baru qIndramayu, Sabtu (26/7) sekitar pukul 05.00 WIB, harga daging sapi telah menembus Rp 120 ribu per kg. Harga itu mengalami kenaikan dari harga sebelum puasa yang berkisar Rp 95 ribu - Rp 100 ribu per kg. ''Ya biasa menjelang lebaran, harga daging selalu naik,'' ujar seorang pedagang daging, Malik.
Sementara itu, kenaikan harga daing tersebut dikeluhkan seorang pembeli asal Desa Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Ani Susiani. Dia menyatakan, kenaikan harga bahan pangan itu membuat pengeluarannya menjelang lebaran jadi meningkat. ''Kalau tidak masak bistik daging saat lebaran, rasanya kurang lengkap. Anak-anak suka protes,'' tutur Ani.
Ani menambahkan, meski harganya mahal, namun dia bersyukur pasokan daging cukup banyak. Biasanya saat menjelang lebaran, daging jadi rebutan. ''Tapi ini saya belinya abis subuh, masih bisa milih daging yang kualitasnya bagus. Nggak tahu kalau siang, masih ada atau tidak,'' tutur Ani.
Sementara itu, untuk mencegah penyakit menular yang bersumber dari daging, Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kabupaten Indramayu pun meningkatkan pengawasan penjualan daging di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Indramayu.
‘’Pengawasan itu kami lakukan untuk memastikan daging yang dijual di pasaran dalam kondisi sehat, aman, dan halal,’’ ujar Kepala Seksi Pemeriksa Kesehatan Hewan (PKH) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Dian Daju, sepekan yang lalu.