REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Nama Tri Rismaharini masuk dalam daftar nominasi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) di era pemerintahan presiden terpilih Jokowi-JK. Namun Risma menegaskan akan tetap mengemban amanah jabatannya saat ini yaitu sebagai Wali Kota Surabaya.
Risma mengaku tidak pernah meminta menjadi orang nomor satu di Surabaya. Menurutnya, jabatan adalah perkara yang tidak boleh diminta. Namun, Tuhan yang mengatur ketetapan sehingga Risma kini menjabat sebagai wali kota Surabaya. Untuk itu, Risma berkomitmen ingin menyelesaikan jabatannya hingga masa baktinya berakhir pada tahun 2015.
Lalu bagaimana jika diminta langsung oleh Jokowi atau Megawati?
Meski tak banyak berkomentar, Risma lagi-lagi menekankan menjadi wali kota Surabaya pun bukan perkara mudah dan amanahnya sangat berat.
“Saya tetap komitmen menjabat sebagai wali kota sampai tahun 2015, jadi sesuai sumpah saya. Lagipula nanti Warga Surabaya bisa resah,” ujarnya saat ditemui wartawan usai apel pengamanan lebaran 135 Hijriah di halaman Taman Surya Surabaya, Jumat (25/7).
Sebelumnya, Presiden terpilih Jokowi meminta usulan dari masyarakat untuk menteri yang akan masuk dalam kabinet. Jokowi membuat 'polling' menteri di jejaring sosial fanpage Facebook-nya, Jokowi Center. Masyarakat pengguna Facebook bisa membuka tautan di fanpage tersebut yang akan terhubung ke sebuah laman berjudul Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR). Ada tiga usulan nama untuk satu jabatan menteri termasuk nama Risma yang masuk di nominasi Menpan RB.