Jumat 25 Jul 2014 15:45 WIB

Kasus Kekerasan Terhadap Anak Makin Memprihatinkan

Kekerasan anak
Foto: myhealing.wordpress.com
Kekerasan anak

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN-- Kasus kekerasan terhadap anak dewasa ini semakin mengkhawatirkan meski berbagai pihak terus mengkampanyekan akan pentingnya perlindungan terhadap anak.

"Setiap 23 Juli kita merayakan Hari Anak Nasional, namun hingga kini masih banyak sekali pekerjaan rumah yang belum dapat terselesaikan, untuk lebih memperhatikan,lebih melindungi, dan lebih peduli terhadap anak-anak," kata Koordinator Divisi Anak dan Perempuan Yayasan Pusaka Indonesia Mitra Lubis di Medan, Jumat.

Ia mengatakan kasus kekerasan terhadap anak di Sumatera Utara sebanarnya harus menjadi perhatian semua pihak karena sudah semakin memprihatinkan. Sampai pertengahan tahun 2014 ini, data yang dihimpun Yayasan Pusaka Indonesia dari berbagai pemberitaan di media dan kasus yang ditangani langsung oleh Pusaka Indonesia, menunjukkan ada 93 anak yang menjadi korban kekerasan.

Pencabulan menjadi kasus yang paling banyak terjadi pada semester pertama tahun ini, dimana 51 anak diantaranya menjadi korban pencabulan, diikuti dengan penganiayaan sebanyak 19 korban dan sodomi dengan 8 korban.

Diikuti dengan berbagai kasus seperti pencurian,penelantaran, penculikan dan incest. Medan masih menjadi kota yang paling banyak terjadinya tindak kekerasan terhadap anak sebanyak 33 kasus, diikuti Deli Serdang dengan 13 kasus dan Pematang Siantar dengan 7 kasus.

Usia korban sangat variatif, 6 sampai dengan 8 tahun merupakan usia dimana anak sangat mudah dibujuk dengan pemberian iming-iming uang ataupun barang, disebabkan sifat polos dan lugu si anak. "Anak cenderung menjadi objek pelampiasan dari orang dewasa yang mengalami berbagai persoalan yang dihadapinya," katanya.

Ia mengatakan momentum hari anak nasional ini harusnya dapat dijadikan untuk meningkatkan kepedulian terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan bagi kaum anak, khususnya yang menjadi korban kekerasan.

Menurutnya, akar utama yang perlu diperhatikan dalam pembinaan anak adalah keluarga, peran orang tua dan keluarga sangat dituntut dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Perhatian, kasih sayang dan perlindungan jangan sampai tidak dirasakan anak-anak sejak mereka masih kecil.

Sesibuk apapun orang tua dalam bekerja, jangan sampai luput dalam membina, membesarkan dan mendidik anak-anaknya. "Harus dicamkan bahwa anak adalah titipan, amanah dan karunia Yang Maha Kuasa terhadap orang tua, dan itu harus dipertanggungjawabkan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement