Rabu 23 Jul 2014 19:50 WIB

Elit Golkar Diminta Tidak Menyandera Partainya

Nusron Wahid
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Nusron Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Golkar Nusron Wahid meminta agar dibuka forum untuk mengevaluasi atas kegagalan beruntun Partai Golkar. Demi masa depan Golkar, para elit diminta untuk tidak mengedepankan kepentingan sendiri.

"Golkar tidak boleh disandera oleh oknum pengurus, elit dan kelompoknya, sehingga kesannya menutup forum evaluasi dengan dalih dan argumen akal-akalan," kata Nusron di Jakarta, Rabu (23/7).

Nusron yang dipecat karena mendukung Jokowi-JK ini mengingatkan bahwa Golkar bukan milik ketua umum, sekjen, DPP, ketua DPD dan segelintir elit lainnya. Tapi Golkar dengan sejarah panjangnya sudah menjadi milik rakyat dan bangsa Indonesia.

"Kondisi saat ini, Partai Golkar membutuhkan forum evaluasi besar-besaran. Forum itu adalah Munas lima tahun. Ingat ketika dilantik pengurus itu periodenya 2009-2014, bukan 2015," papar Nusron.

Periode ini, menurut Nusron, menjadi masa kusam Partai Golkar. Mulai dari portofolio kepala daerah strategis banyak yang lepas, pemilu legislatif gagal mencapai target, bahkan kehilangan 15 kursi dibanding 2009, pilpres gagal mencalonkan Presiden atau menyodorkan cawapres, ikut koalisi juga kalah.

"Lantas apalagi prestasi yang akan dibanggakan kepada kader dan konstituen? Kok masih mau mencoba bertahan dengan egonya dengan mengulur-ulur waktu," kecam Nusron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement