REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Terdapat 22 lokasi rawan longsor di wilayah Provinsi Sumatera Utara, dan beberapa diantaranya di kawasan Tanah Abang Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang hingga kawasan Saribu Dolok, Kabupaten Simalungun.
Kemudian Kota Medan hingga Pancurbatu, Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang menuju Brastagi-Karo, kawasan Jembatan Merah Kecamatan Natal, Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumut, Anthony Siahaan di Medan, Senin.
Daerah rawan longsor lainnya, kawasan Suka Ramai di Kecamatan Salam, Kabupaten Pakpak Bharat hingga perbatasan Kabupaten Humbang Hasundutan.
Kemudian kawasan Kabanjahe ke Kuta Rakyat di Kabupaten Karo, Kabupaten Tapanuli Tengah menuju Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Selatan.
Dia menyebutkan, daerah rawan longsor yang berada di lintas tengah Provinsi Sumut, meliputi wilayah Karo - Dairi - Tarutung - Tapanuli Tengah - Tapanuli Selatan dan Kabupaten Simalungun.
"Bahkan juga terdapat lokasi rawan macet karena dipakainya daerah manfaat jalan untuk kegiatan di luar peruntukkan, seperti pasar dan lainnya," kata Anthony.
Dia menjelaskan, di lokasi titik rawan longsor tersebut didirikan Posko pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 1435 Hijriyah, sehingga dapat diantisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diingini.
Dinas Perhubungan Sumut tetap mengantisipasi kemungikinan hal-hal jelek akibat peristiwa alam, misalnya tanah longsor dan peristiwa lainnya.
Hal ini merupakan tugas Dinas Perhubungan, sehingga terciptanya keamanan dan suksesnya kegiatan arus mudik dan balik pada Lebaran tersebut.
"Dinas Perhubungan Sumut tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengemudi bus pribadi dan angkutan bus umum," kata orang pertama di Dishub Sumut.