Senin 21 Jul 2014 17:25 WIB

RI Kecewa Upaya Investigasi MH17 Dihalang-halangi

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Fernan Rahadi
Seorang wartawan mengambil gambar sisa-sisa pesawat Malaysia Airlines MH17, Jumat (18/7)
Foto: reuters
Seorang wartawan mengambil gambar sisa-sisa pesawat Malaysia Airlines MH17, Jumat (18/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia mengaku kecewa dengan sikap masyarakat lokal di timur Ukraina yang menghalang-halangi upaya penyelidikan kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17.  Menurut berbagai sumber resmi, ulah masyarakat setempat tersebut juga mempersulit upaya pencarian jenazah pesawat nahas tersebut.

"Indonesia sangat menyesalkan dan itu sikap yang tidak baik.  Mereka ini korban, tdk berdosa, kenapa tidak ada rasa kemanusiaan seperti itu? Indonesia tidak ikut-ikutan politik dalam negerinya, tapi kalau sudah menyangkut kemanusiaan, mestinya mereka yang ada di tempat itu, bekerja sama, kooperatif dengan negara-negara yang warga negaranya menjadi korban. Saya sungguh menyesalkan," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada wartawan di Istana Merdeka, Senin (21/7).

Presiden mengatakan, sudah sepatutnya masyarakat lokal dan masyarakat internasional yang memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, untuk membantu agar investigasi berjalan dengan baik.  Pun dengan upaya-upaya lainnya yang turut menyertai seperti pengumpulan jenazah dan barang pribadi.  "Sedih kalau mereka sudah jadi korban, sanak keluarganya pun sulit untuk mendapatkan kembali jenazah maupun benda-benda yang itu bisa menjadi kenangan seumur hidup."

Dalam kesempatan yang sama, Presiden mengaku telah mendapatkan laporan dari Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang menyebut adanya prakarsa dari sejumlah negara yang warga negaranya menjadi korban untuk menginvestigasi.  "Dan tentu berita seperti ini.  Mudah-mudahan menghasilkan satu hal yang baik," kata Presiden.  Selain Indonesia, Australia juga bergabung ke dalam tim yang dipimpin oleh Ukraina itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement