Ahad 20 Jul 2014 19:12 WIB

Jalanan di Pusat Kota Bandung Macet

 Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat melintasi kawasan toko
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat melintasi kawasan toko

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Sejumlah ruas jalanan pusat Kota Bandung, Jabar, macet pada libur akhir pekan menjelang sore di setiap persimpangan jalan dan perempatan lampu merah, Ahad (20/7). Kemacetan terpantau setiap lampu merah Jalan Soekarno Hatta seperti perempatan Kiaracondong, Buah Batu, Mohammad Toha, Kopo, Cibaduyut atau Leuwi Panjang, hingga perempatan Pasirkoja.

Arus padat kendaraan juga terjadi di jalan menuju dan keluar dari gerbang tol Buah Batu dan Pasir Koja. Kemacetan juga terjadi dibeberapa ruas jalan di kawasan Kota Bandung diantaranya Jalan Otto Iskandardinata kawasan Pasar Baru, lalu sekitaran jalan Tegal Lega. Kepadatan arus kendaraan juga terjadi di Jalan Asia Afrika, lalu Jalan Sudirman, Pasar Andir hingga beberapa titik persimpangan jalan menuju Cimahi dan Soekarno Hatta.

Beberapa titik kemacetan di Kota Bandung itu dikeluhkan sejumlah pengguna jalan kendaraan roda dua dan empat.

Seorang warga pengguna kendaraan roda empat, Sumartini mengaku hampir dua jam perjalanan dari keluar pintu tol Pasir Koja hingga menuju Pasar Andir, Jalan Sudirman.

Padahal, lanjut dia, diprediksi sebelumnya jarak tempuh dari keluar tol hingga kawasan Kota Bandung sekitar setengah jam.

"Mungkin banyaknya kendaraan yang masuk Kota Bandung, jadi di jalanan di Bandung macet," kata Ibu rumah tangga yang hendak berbelanja kebutuhan Lebaran di Pasar Andir.

Seorang warga Bandung lainnya, Krisna mengatakan setiap libur akhir pekan, Sabtu dan Minggu, sejumlah ruas jalan di Kota Bandung selalu macet. Terutama, lanjut dia kemacetan sering terjadi di pusat keramaian kota seperti Pasar Baru, Tegal Lega, Kebon Kelapa, dan setiap perempatan lampu merah seperti di Jalan Soekarno Hatta. "Macetnya juara, motor saja susah majunya sama dengan mobil," kata Krisna pengendara sepeda motor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement