REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengaku siap membantu dalam menginvestikasi kasus jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di dekat Desa Grabovo, Donetsk, Ukraina pada Kamis (17/7).
Kapolri Jenderal Sutarman, akan terus memperbaharui informasi dan berkordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia. ''Tetapi saya membantu mulai investigasi dulu, termasuk ada persoalan-persoalan dengan keluarga,'' kata dia, Jumat (18/7).
Sutarman mengatakan, bersedia untuk memasilitasi dalam pengungkapan kasus jatuhnya pesawat tersebut. Namun, Polri tetap menghormati Malaysia dalam pengungkapan, karena menganggap kewenangan berada di tangan pemerintah Malaysia.
''Jadi kita menunggu apapun yang nanti dibutuhkan dari Indonesia kami siap,'' kata dia
Kepala Biro Penmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Boy Rafly Amar mengatakan, Polri sudah memegang informasi sementara terkait nama ke-13 korban tersebut.
Mereka ialah, Ninik Yuniarti, Hadiono Gunawan, Yodricunda Theistiasih, Yelena Clarice Huizen, Ketut Wiartini, Vickilin Kurniati Kardia, Supartini, Hendry, Gerda Leliana Lahena, Jane Adisucipto, Wayan Sujana, Yuli Hastini dan Werther Smallenberg.
''Untuk giat pengambilan antemortem rencana hari ini tiga orang, dua orang dari Jakarta dan satu orang dari Bali,'' kata Boy.