REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem menilai dukungan Partai Golkar dan Partai Demokrat akan membuat pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih efektif. Sebaliknya, meniadakan Golkar dan Demokrat justru akan menghambat kinerja pemerintahan.
"Golkar dan Demokrat gabung lebih banyak manfaat daripada mudharat," kata Sekretaris Jendral DPP Partai Nasdem, Rio Patrice Capella saat dihubungi Republika, Jum'at (18/7).
Rio mengatakan Indonesia adalah negara besar dengan problematika sosial yang beragam. Bukan hal gampang bagi pemerintah menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat. Rio percaya penyelesaian persoalan masyarakat akan lebih cepat terwujud apabila melibatkan kekuatan partai berpengalaman seperti Golkar dan demokrat di pemerintahan.
"Demokrat dan Golkar punya pengalaman yang dibutuhkan kabinet yang akan datang," ujarnya.
Nasdem tak mau ambil peduli dengan sikap politik Golkar dan Demokrat yang selama pemilu presiden (pilpres) mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Rio mengatakan perbedaan pilihan sudah selesai begitu pemenang pilpres diketahui. Dan lagi, imbuh Rio, friksi politik antarpartai selama pilpres tidak perlu diperpanjang demi kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar.
"Setelah pertandingan selesai apa kita harus berlawanan terus?," kata Rio.
Kendati begitu Rio menegaskan pandangannya ini tidak berarti pemerintahan Jokowi-JK harus membuka pintu bagi seluruh partai politik. Sebab perlu ada partai di luar pemerintahan yang berfungsi sebagai kontrol penyeimbang.
"Tidak mungkin 12 partai bergabung. Repot juga kalau begitu," ujar Rio.