Jumat 18 Jul 2014 14:35 WIB

Nasdem Sambut Golkar dan Demokrat di Kabinet Jokowi-JK

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella (kiri) didampingi Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem Ferry Mursyidan Baldan
Foto: antara
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella (kiri) didampingi Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem Ferry Mursyidan Baldan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem membuka pintu bagi Partai Golkar dan Demokrat untuk bergabung dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Nasdem tak merasa Golkar dan Demokrat sebagai ancaman yang dapat mengurangi jatah kursi menteri mereka di kabinet. 

"Nasdem tidak masalah kalau memang mereka (Golkar dan Demokrat) layak di kabinet," kata Sekjen DPP Nasdem, Rio Patrice Capella saat dihubungi Republika, Jumat (18/17).

Rio mengatakan, kabinet Jokowi akan akomodatif terhadap kader partai yang berkemampuan menjadi menteri. Nasdem percaya ada kader Golkar dan Demokrat yang layak duduk di pemerintahan. 

"Kita bicara zaken kabinet artinya mampu atau tidak. Saya yakin di Demokrat dan Golkar ada orang yang mampu," ujarnya.

Sampai saat ini dukungan Golkar dan Demokrat kepada Jokowi-JK masih bersifat wacana. Rio percaya Jokowi-JK akan melibatkan partai koalisi pendukung mereka jika hendak memasukan Golkar ke dalam pemerintahan. "Pasti akan ada pembicaraan di partai-partai koalisi," ujarnya.

Rio belum mau berkomentar banyak soal proporsi pembagian kursi kabinet dari kalangan partai di pemerintahan Jokowi-JK. Dia berkilah hal itu sebagai kewenangan prerogatif presiden dan wpares, bukan partai pengusung. "Untuk kursi kabinet itu hak prerogatif Jokowi," katanya.

Rio sesumbar Nasdem tidak akan sakit hati jika Jokowi memberikan jatah kursi menteri yang lebih banyak kepada Golkar. Yang terpenting bagi Nasdem adalah orang yang dipilih Jokowi adalah yang memiliki kemampuan. 

"Tidak akan masalah kalau itu memang baik buat negeri ini," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement