REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri terus berupaya menghimpun data warga negara Indonesia yang menjadi korban jatuhnya Malaysia Airlines MH17.
Menlu Marty Natalegawa menjelaskan, kementerian telah mengerahkan seluruh instrumen dan aset diplomatik yang dimiliki. Seperti kedutaan besar di Belanda, Ukraina, Rusia dan Malaysia.
"Sekarang, kita sudah memiliki datanya baik yang dihimpun secara swakelola mau pun berdasarkan manifes maskapai. Namun, sebagaimana diketahui, ada kurang lebih 41 korban jiwa yang identitasnya belum diketahui. Jadi, meski pun kita telah memiliki suatu angka, jumlahnya masih bisa berubah. Karena itu kita harus menunggu sampai prosesnya tuntas," ujar Marty.
Menurutnya, maskapai penerbangan menyebut ada 12 orang korban dari Indonesia. Identitasnya pun telah diketahuil
"Apakah itu 12, 14, apakah lebih dari itu, belum pasti. Saya kira kita perlu bersama dengan keluarga dan mendoakan agar mereka senantiasa diberikan kekuatan. Insya Allah," ujarnya.
Diketahui, dari 295 orang di dalam pesawat MH17, terdapat 280 penumpang dan 15 awak. Mantan dubes RI untuk Inggris itu menyampaikan pesan kepada masyarakat di Tanah Air yang anggota keluarganya turut menjadi korban.
Selain menghubungi langsung perwakilan Malaysia Airlines di Jakarta, masyarakat juga bisa menghubungi situation room Kemenlu di nomor 0213510409.