REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Negara Republik Indonesia masih menunggu keluarga dari warga negara Indonesia yang menjadi korban jatuhnya pesawat MH17 Malaysian Airlines di Ukraina untuk menyerahkan sampel DNA.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat (18/7), mengatakan bahwa hingga saat ini sebanyak 13 WNI diketahui menjadi korban.
"Korban ada 13 orang, tetapi yang sudah memberi sampel DNA baru empat keluarga," kata Boy.
Menurut dia, keempat keluarga tersebut merupakan keluarga korban yang berdomisili di Jakarta dan Surabaya.
Boy menyampaikan sampai saat ini Tim Disaster Victim Identification (DVI) yang diturunkan oleh Polri untuk menangani pengidentifikasian korban tersebut masih menunggu DNA dari keluarga korban lainnya di Rumah Sakit Polri, Jakarta.
Selanjutnya, Polri juga memperkirakan jumlah korban WNI masih mungkin bertambah sebab belum ada laporan terbaru.
Bagaimanapun, kata Boy, Polri berharap pihak keluarga korban dapat membantu memberikan data dan informasi tentang korban.
"Kalau ada saudara sekandung bisa diambil sampel darah cek DNA untuk sampel pembanding. Mudah-mudahan nanti bisa membantu untuk identifikasi," ujarnya.
Pesawat Malaysian Airline MH17 yang berangkat dari Bandara Schipol, Amsterdam, Belanda, pada 12.18 waktu setempat kehilangan komunikasi ketika melewati wilayah udara timur Ukraina, namun kemudian diketahui bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh.