Kamis 17 Jul 2014 15:31 WIB

Harga Daging Ayam dan Telur di Sleman Turun

Rep: Nur Aini/ Red: Yudha Manggala P Putra
Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hingga pekan ketiga ramadan, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kabupaten Sleman masih terpantau stabil. Bahkan, untuk produk ayam seperti daging dan telur justru harganya turun. 

Dari pantauan di Pasar Sleman, harga telur turun menjadi Rp 16 ribu dari Rp 18 ribu per kilogram. Harga daging ayam berkisar antara Rp 27-28 ribu dari sebelumnya Rp 32-34 ribu perkilogram. Menurut pedagang daging ayam, Siti Sumarni, harga daging ayam turun karena ketersediaan melimpah. "Biasanya harga daging baru naik lima hari sebelum Lebaran," ujarnya ditemui di Pasar Sleman, Kamis (17/7).

Harga daging sapi masih stabil di level Rp 102-105 ribu per kilogram. Pedagang daging sapi di Pasar Pakem, Sri Warni mengungkapkan persediaan daging yang cukup membuat tidak ada kenaikan signifikan pada harga. "Kalau persediaan tidak cukup, sekarang sudah naik sampai Rp 5.000 per kilogram. Setelah itu harga naik 2-3 kali kalau sudah H-5 Lebaran," terangnya.

Kenaikan harga terjadi pada beras. Untuk jenis IR64, harganya mencapai Rp8.500 perkg. Harga tersebut naik dari sebelum Ramadan Rp 8.200 per kg. Kenaikan Rp 200 per kg juga terjadi untuk beras jenis mentik wangi

yang saat ini dijual Rp 9.000 per kg.

Pantauan harga di Pasar Pakem juga menunjukkan kondisi serupa. Harga daging ayam dan telur cenderung turun. Sementara, kestabilan harga dicatat bawang merah dan bawang putih yang masing-masing Rp 20 ribu per kg. Harga cabe rawit bertahan di Rp 15 ribu per kg dan keriting Rp 7.500 per kg.

Harga sayuran di Pasar Pakem dan Pasar Sleman tidak menunjukkan kenaikan signifikan untuk tomat dan cabe. Tomat masih bertahan di harga Rp 10ribu per kg. Namun, kenaikan dicatat untuk sayuran hijau seperti kangkung dan bayam yang naik dua kali lipat menjadi Rp 2.000 satu ikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement