Rabu 16 Jul 2014 16:54 WIB

MRT Mulai Lakukan Relokasi di Blok M-Sisingamangaraja

Penyempitan jalan akibat akibat pengerjaan proyek Mass Rapid transit (MRT) di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (1/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Penyempitan jalan akibat akibat pengerjaan proyek Mass Rapid transit (MRT) di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (1/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta melakukan relokasi utilitas dan persiapan area kerja sebagai persiapan pengerjaan konstruksi layang (elevated) di sepanjang koridor Blok M hingga Sisingamangaraja.

"Dampak dari pekerjaan itu, yakni adanya perubahan lajur kendaraan di area Blok M dan Jalan Sisingamangaraja. Pekerjaan tersebut dimulai pada hari ini dan diperkirakan rampung pada 24 September 2014 mendatang," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami dalam rilis yang diterima Antara, Rabu.

Menurut dia, pihaknya telah mengerjakan tahapan konstruksi layang sejak pertengahan Januari 2014. Salah satunya, yakni kegiatan tes pit dan soil investigation di sepanjang area Blok M hingga Sisingamangaraja yang saat ini telah selesai dilakukan.

"Tahap selanjutnya, kita akan melakukan relokasi utilitas di area Blok M, serta persiapan area kerja dan pembangunan halte busway pengganti Halte Busway Masjid Agung, di sisi barat dan sisi timur Jalan Sisingamangaraja, tepatnya di depan Al-Azhar," ujar Boestami.

Dia menuturkan relokasi utilitas, persiapan area kerja dan pembangunan halte busway pengganti itu merupakan kegiatan utama dalam tahapan konstruksi layang di sepanjang koridor tersebut. "Oleh karena itu, terkait pekerjaan tersebut, PT MRT Jakarta telah melakukan identifikasi terhadap utilitas-utilitas yang terdapat di sepanjang area konstruksi layang," tutur Boestami.

Selain itu, dia mengungkapkan pihaknya juga telah melakukan identifikasi tingkat kekuatan struktur tanah untuk mendukung bangunan viaduct, stasiun, depo, dan/atau bangunan bertingkat lainnya. "Diharapkan pada saat proses pembangunan pondasi bangunan dan viaduct atau jembatan penyangga jalur MRT nanti, tidak ada gangguan atau hambatan, mengingat seluruh pekerjaan pendukung telah kami lakukan," tambah Boestami.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement