Selasa 15 Jul 2014 21:40 WIB

Petani Cianjur Keluhkan Kelangkaan Pupuk ke Menteri Pertanian

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
HARGA PUPUK DIATAS HET - Petani manabur pupuk urea di areal sawah di Kampung Kesawon, Sukawana, Kaligandu, Serang, Banten
Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/
HARGA PUPUK DIATAS HET - Petani manabur pupuk urea di areal sawah di Kampung Kesawon, Sukawana, Kaligandu, Serang, Banten

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR—Sejumlah petani di Kabupaten Cianjur mengeluhkan sulitnya menemukan pupuk urea kepada Menteri Pertanian (Mentan) Suswono. Para petani juga mempermasalahkan mahalnya harga pupuk subsidi di pasaran.

‘’Petani sulit memperoleh pupuk urea,’’ ujar petani di Desa Cipendawa, Kabupaten Cianjur, Komarudin di hadapan Mentan Suswono yang melakukan kunjungan ke daerah Cianjur, Selasa (15/7).

Padahal, para petani sangat membutuhkan pasokan pupuk urea untuk tanamannya.Dikatakan Komarudin, bila pun ada harga pupuk urea jauh di atas harga eceran tertinggi (HET). Harga satu karung isi 50 kilogram pupuk urea mencapai Rp 150 ribu.

Padahal, HET yang ditetapkan pemerintah Rp 90 ribu per karung isi 50 kilogram atau Rp 1.800 per kilogram.Menanggapi keluhan petani, Mentan mengatakan seharusnya ketersediaan pupuk masih mencukupi di pasaran.

"Pemerintah sudah menganggarkan Rp 18 triliun untuk pupuk,’’ ujar dia.Pupuk tersebut dinilai mencukupi hingga Oktober 2014 mendatang. Sehingga seharusnya keberadaan pupuk urea tersebut dapat diperoleh dengan mudah oleh petani.Sementara terkait harga kata Suswono, penjualan pupuk urea tidak boleh di atas HET. ‘’Tidak ada alasan untuk menaikkan harga,’’ terang dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement